Saturday, May 24, 2008 |
salon oh salon |
Ingin melampiaskan kekesalan yang saya alami di suatu tempat bernama salon. (diketik pada hari sabtu tanggal tujuh belas mei dua ribu delapan)
First of all, ketahuilah bahwa ini adalah salah satu salon yang direkomendasikan oleh beberapa teman yang katanya hasil cukup memuaskan dengan harga terjangkau. Sekarang akan saya coba deskripsikan apa yang dimaksud dengan CUKUP MEMUASKAN berdasarkan pengalaman saya tadi siang.
Alasan pertama mengapa saya akhirnya memilih salon ini untuk potong dan creambath kali ini adalah karena saya sedang HARUS berhemat, mengingat banyaknya pengeluaran beberapa waktu belakangan ini. Berhubung ada yang merekomendasikan, why not?
Setelah membuka pintu yang kurang ramah, saya disambut seorang resepsionis yang biasa aja (nilai 6 dari skala 10 untuk keramahan). Potong + creambath = 38K. OK!
Salon ini punya banyak pegawai. Sayangnya 50% saya beri nilai 5 dan 50% saya beri nilai 6. Jadi, 5,5 lah rata2nya. Masih lulus UAN ya kalo segitu???
Cuci rambut. Not bad. Ya biasa aja lah. Tapi baru kali ini setelah selesai dicuci rambut, lalu kepala saya dipegang terus sampai dihantar ke tempat di mana saya harus duduk. Tolong perhatikan bahwa2 saya lebih tinggi dari si mbak yang satu ini.
Di sebelah kanan saya ada seorang pria dandy. Sepertinya langganan di salon tersebut karena terlihat sangat akrab dengan beberapa pegawai di sana. Bukan si pria dandy ini yang saya permasalahkan. Yang membuat saya kesal adalah kenapa si pria dandy ini diberikan tiga majalah COSMOGIRL untuk dilahap sedangkan saya diberi pemandangan TEH BOTOL bekas orang lain.
Potong rambut. Di salon2 yang pernah saya datangi, kalau saya sedang tidak punya ide mau dipotong seperti apa, dengan senang hati mereka menyarankan potongan rambut yang sedang tren, atau potongan rambut yang menurut mereka keren, atau potongan rambut yang menurut mereka sesuai dengan bentuk wajah saya. Sedangkan tadi??? Ketika saya minta saran, saya hanya menerima jawaban “Ya terserah mbak-nya… ”. GAK ADA SARAN, MBAK? “Udah bosen belum? Kalau udah bosen ya ganti…”. Seballlllllll………. RAPIIN AJA DEH KALO GITU!
Sisir kiri, sisir kanan, potong kiri, potong kanan. Yang saya bingung, kenapa sih mbak yang satu ini gak sadar bahwa ketika sisirnya seakan nyangkut itu artinya sisirnya MENABRAK TELINGA saya dan itu rasanya SAKIT!!!! Dan tidak cuma sekali dua kali dia melakukan kesalahan yang sama. Sisirnya yang ‘tajam’ itu seakan perlahan namun pasti menggergaji telinga kanan saya.
Creambath. Saya minta ginseng, namun disarankan “campur lidah buaya ya mbak biar gak rontok”. Saya mengiyakan. Yakssss… wujudnya jadi aneh sekali. Pertama-tama lidah buaya dioles ke seluruh rambut, baru krim ginseng dicampur jadi satu seperti rambut keramas. Dan dengan sangat mengecewakan, sebagian krim ginseng tumpah ke pakaian saya. Haduhhhhh, untung bukan baju putih!
Tumpahnya krim ginseng baru secuil dari keluhan2 saya yang selanjutnya. Ada anak berusia tiga tahun yang berkeliaran di salon tersebut. Pegawai yang seharusnya berkonsentrasi dengan rambut dan kepala saya justru memperhatikan dan mengajak ngobrol anak kecil tersebut. Matanya sangat jarang melihat tangannya yang sedang bekerja di kepala saya. Akibatnya? Dengan sukses busa2 menjijikkan campuran lidah buaya dan krim ginseng beterbangan dan beberapa kali hinggap di pakaian bahkan wajah saya. Huuuuuhhhhhhhhhhhhh…
Ada bagian sensitif di kepala saya yang baru saya ketahui hari ini bahwa tidak semua orang memiliki bagian sensitif tersebut. Bagian ubun2 saya lebih rentan merasakan sakit daripada bagian kepala yang lain. Jadi dengan tekanan yang sama dari luar, misalnya pijatan, kalau pijatan di lakukan di bagian lain maka saja akan merasa baik2 saja, sedangkan kalau dipijat di ubun2 ini, rasanya amat sangat sakit sekali. Seumur-umur melakukan creambath, saya belum pernah dipijat di ubun2 selain tadi siang. Dan rasanya SAKKKKIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTTTTT. Bodohnya, saya malah diam. Setelah saya tanyakan ke beberapa teman, mereka bilang biasanya tidak masalah mau dipijat di bagian manapun dari kepala mereka. Jadi ketidaknyamanan yang satu ini bukan salah si pegawai melainkan salah saya yang diam saja.
Eits, belum selesai. Setelah creambath, tentunya dicuci lagi rambutnya. Air hangat. Pinter, ada juga air hangat di salon ini. Tapi mengapa rambut saya hanya dibilas? Apa kalau pakai lidah buaya tidak dicuci lagi? Yasudahlah.
Blow. Ini adegan paling deg2an kalau saya di salon. Hasil potongnya bagus gak ya? Simetris gak ya panjangnya? Belahan rambutnya jangan salah ya. Blow nya jangan terlalu mekar ya. Tapi semua harapan itu biasanya hanya saya simpan dalam hati. Saya sedang memikirkan harapan2 indah tentang hasil blow, si petugas blow malah sambil ngerumpi dengan temannya yang sesama pegawai diiringi dengan adegan kelitik2an. BIKIN JENGKEL!!!!!
Lalu bagaimana hasil blow nya? Tadaaaaaaaaaaaa… Yahhh, not bad lah. Kalau cantik, mau diapain juga cantik, hwahahahahahaha.
Ketika saya kembali ke resepsionis yang merangkap kasir. “Paketnya potong + creambath 38K, tambah lidah buaya jadinya 41K ya….” WHAT???? Tadi saya sudah menolak tawaran vitamin karena tidak mau membayar lebih dari paket 38K. Ketika dibilang krim ginseng campur lidah buaya, saya memahaminya sebagai 50% lidah buaya dan 50% ginseng sehingga seharusnya tidak perlu biaya tambahan. SIYAL!
Sebenarnya, di luar keluhan2 yang saya jabarkan di atas, ada satu yang paling mengganggu. Dari sekian banyak pegawai salon yang menangani saya, TIDAK ADA SATUPUN YANG MEMUJI RAMBUT SAYA. Arghhhhhhhhhhhhhhhhhhh. Dan itu sungguh membuat saya kesal. Di tempat lain, paling tidak saya akan menerima kata2 seperti “rambutnya bagus, mbak. tebal” atau “rambutnya bagus, mbak. Masih asli ya? Belum pernah dicat? Jangan dicat ya, mbak!” atau “rambutnya bagus, sampo nya apa?” atau “rambutnya bagus, mbak. Cocok diapain aja!”
SAYA KECEWA!!!! KECEWA!!! HUHUHUHUHUHU T_____________T
(betapa dahsyat nya kekecewaan saya terhadap salon ini sampai mampu mendorong saya meng-update blog!! ) |
posted by Ra! @ 16:46 |
|
|
Monday, May 12, 2008 |
kisah cintaku |
bersama kembaranku, hwahahahaha...
(written weeks ago)
giling,,,,, ampir dua taon ga ketemuan! oleh2 dari S'pore buat dia ampe skarang belom dikasih... padahal waktu gw KP di IBM, dia gawe nya di Mega Kuningan, tapi ga pernah sempet janjian huahhhh.... rumah juga ga jauh2 amat.
huaaaaaaaaaaaaaaaa... yang jelas gw seneng banget bisa ketemuan makhluk ini. ya iyyyaaa lah, secara ditraktir ultah, hwahahahaha. kidding...
giliran gw dah mau lulus (AMINNNNN), lha dia baru mau lanjutin di UI. huhuhu...
|
posted by Ra! @ 11:37 |
|
|
Thursday, May 08, 2008 |
Nora E |
Saya bersyukur Tuhan menghadirkan Nora Ephron di planet bumi, sehingga tercipta lah suatu buku berjudul I Feel Bad About My Neck: And Other Thoughts on Being a Woman
what a JOB! haha.. |
posted by Ra! @ 14:04 |
|
|
|