Previous Post
Archives
Links
Friends
Template by
Free Blogger templates
Monday, February 26, 2007
Digital Fortress
Setelah membaca The Da Vinci Code (akhir 2004) dan Angels and Demons (entah kapan, pastinya sebelum pertengahan 2006), akhirnya aku selesai juga membaca Digital Fortress kemarin malam. Well, bisa dibilang novel ini Dan Brown bangget! (Ya iyyyyyyyyyyyya lahhhhhh.... secara dia yang ngarang =P )

Tenang... tenang... maksud saya adalah: tokoh yang di awal terlihat baik2 saja (bahkan sebagai pihak yang pertama kali berkata: there's a problem) ternyata adalah trouble maker itu sendiri. Got it?



Kalau diperhatikan, karya2 Dan Brown ini unik juga. Dia selalu memberikan penjelasan mendetail tentang hal2 yang menurutnya tidak semua orang tau tentang apa yang dibicarakannya. Khusus Digital Fortress (benteng digital) ini, topiknya berkisar pada computer security. So, buat Anda2 yang sedang atau sudah ikut kuliah Computer n Information Security ataupun Introduction to Computer Security, novel ini lumayan bikin penasaran =)

Sayangnya daku tak pandai bikin review buku T__T
Sebisanya aja ya... ho ho ho

National Security Agency digambarkan sebagai sebuah lembaga yang bertanggung jawab atas keamanan US. Crypto adalah bagian dari NSA yang berkaitan dengan keamanan informasi, baik itu melalui sadapan telpon, sadapan email, dll. Tugas Crypto adalah men-decode kode2 yang dicurigai mengacau stabilitas keamanan.

Ceritanya, selama ini email2 pribadi juga menjadi sasaran NSA dengan alasan 'demi keamanan negara'. Namun akhirnya masyarakat resah dan menganggap privasinya diganggu oleh NSA. Kemudian muncul teknologi public dan private key yang menyediakan jaminan keamanan, bahwa email tidak bisa dibuka oleh orang lain selain yang berhak menerima, kecuali ada oknum yang mengetahui key-nya, dan kemungkinannya sangat kecil karena peluangnya adalah satu berbanding sekian juta sehingga membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menemukan key yang pas dengan cara brute-force.

Masyarakat sudah percaya dengan sistem yang ada sehingga mereka dapat mengirimkan informasi dengan leluasa. Namun ternyata, Crypto sebenarnya memiliki mesin bernama TRANSLTR. Yakni komputer raksasa dengan jutaan prosesor yang pada intinya melakukan brute-force untuk memecahkan kode. Andaikan satu kode jika dipecahkan oleh single machine membutuhkan waktu puluhan tahun, TRANSLTR mampu memecahkan minimal 6 kode dalam sehari, dan normalnya memecahkan satu kode kurang dari 3 jam. Dengan TRANSLTR inilah NSA tetap mengorek privasi masyarakat. Akan tetapi, tidak ada yang mengetahui keberadaan TRANSLTR selain NSA.

Suatu ketika digosipkan adanya DIGITAL FORTRESS, yakni sebuah kode yang tidak dapat dipecahkan oleh TRANSLTR. Bukan karena brute-force bukan cara yang handal, melainkan karena kode tersebut di-encrypt dengan kode yang tak dapat dipecahkan (nah lho...). Jadi, sebenarnya TRANSLTR sudah menemukan kodenya, tapi TRANSLTR tidak menyadari bahwa pesan sudah terpecahkan sehingga mesin akan terus bekerja.

Susan Fletcher, wanita yang katanya aduhai adalah kepala bagian Crypto, memiliki kekasih bernama David yang adalah profesor. Trus gimana kelanjutan si Digital Fortress? Apa konflik Susan dan David? Yach... berhubung sudah jam 3.... daku harus kuliah dulu.

ber.. sam.. bung =)
posted by Ra! @ 15:24  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home