Thursday, October 19, 2006 |
BNI S'pore yang mengecewakan |
Tidak peduli cuaca di luar seperti apa. Berasap ataupun tidak, hal itu tidak pernah mengganggu tidurku yang nyenyak. Memang terdengar seperti pemalas, baru bangun pukul DUA BELAS SIANG. Yahhhhh, batal deh ke pasar karena sudah kesiangan. However, rencana ke BNI harus tetap dilaksanakan. Yooo !!!
Berdasarkan info yang tertera di www.sbstransit.com.sg, aku harus ke Kent Ridge Terminal then naik bus 10. Hey, ternyata bus ini lewat Harbour Front lho! Jadi besok2 kalo mau ke Sentosa lagi, aku bisa pake bus ini aja ^_^
OK, sesuai petunjuk, aku harus turun di Anson Road. Haduh, ternyata jauh juga kalau jalan kaki dari Anson Road ke Cecil Street. Next time, turun di Robinson Road aja. Tapi lumayan juga sih, setidaknya aku jadi bisa memandang Capital Tower yang tinggi buanget ituh, hyuuuuuu…..
Setelah tiba di Cecil Street, aku jadi bingung sendiri. Bodoh banget sih, masa’ ga nyatet nomor gedungnya. Duh, jadinya harus menyusuri sepanjang jalan ini untuk nyari BNI. Setengah perjalanan dan aku hampir menyerah. Apalagi aku tidak yakin benar, BNI-nya punya satu gedung sendiri, atau jangan2 kecil seuprit nyelip2 -_-“ Then, aku hampir menghubungi Pak Kelinci untuk Bantu googling cek alamat lengkapnya BNI S’pore. Eh, baruuuuuu nyoba call, lambang BNI dengan manis sudah ada di depan mata. GREAT.
Nomor urut 292. BNI S’pore hari Senin tutup jam 3pm. Sedangkan aku tiba di sana pukul 2.55pm. Wahhh, pas banget nihhhhhh. Setelah menunggu sebentar, lalu aku ke teller dan menyampaikan maksud kedatangan yaitu hendak transfer uang di BNI Depok ke DBS Singapore. Jawabnya …… “wah, kita ga online tuh” “kalo Ibu mau transfer kayak gitu, paling deket ya dari Batam” . . . Aku pun kecewa. Dengan penuh harap aku bertanya, bagaimana kalau aku menggunakan KTM di ATM di S’pore. Dan ibu2 itu hanya menjawab “wah, saya gak tau…..” . . Dan aku semakin kecewa. Dengan langkah gontai aku tinggalkan gedung itu. Putus asa (hiperbolis!).
Karena kebingungan, aku akhirnya berjalan sepanjan Cecil Street dan Robinson Road untuk mencari ATM DBS. Tapi aku tidak menemukannya!!!! Lemas… Akhirnya mulai berpikir, pulang saja lah. Dan baru aku sadar, aku tidak tau harus naik bus apa. Aku memang sudah survey bahwa kalau mau ke BNI harus naik bus 10, tapi pulangnya naik apa????
Yah, untunglah negeri singa ini memang tidak akan membuat orang tersesat (kecuali orangnya yang BODO). Akhirnya aku naik bus 97. Sampai di NUS, aku malas untuk langsung kembali ke kamar. Apa salahnya coba ke pasar sekalian survey apakah masih buka kalau sudah jam 4 sore.
Ternyata masih buka, tapi hanya beberapa toko. Berhasil beli bawang Bombay, bawang merah, dan sawi hijau. “Aunty, do u have tempe?” Karena aku tidak melihat si tempe dijajakan. Ternyata ada =) Harganya 30 cents per bungkus kecil. Sudah berhasil aku menawar supaya 1 dollar dapet 4, eh…. Tempe yang bagus memang tinggal 3 -_-“
Ditotal-total belanjaanku sore itu hanya 2 dollar. Itupun masih dikasih bonus selada dan sawi tambahan sama si aunty. Well, ternyata tukang sayur di mana2 memang suka kasih bonus ya… ^_^
Sebelum kembali ke kamar, aku mampir ke Science. Coba2 make ATM DBS yang di sana. Kukeluarkan KTM UI-ku, kumasukkan perlahan, dan ternyataaaaaaaa…. Horeeeee!!!!! “Welcome, AURORA MARSYE!” Hiyaaaaaa…. Senang sekaliiiiiiiiiii… Saking senangnya aku sampai berbuat bodoh. Bukannya narik sekalian S$150, malah cuma narik S$100, padahal sudah tau, sekali transaksi kena potongan 50rb -_-“
Ah, gak pa pa. Harapanku sih gak perlu narik uang lagi =) Dan dengan senyum mengembang aku kembali ke kamar, istirahat sejenak, dan bersiap-siap ke LT 17.
Ada apa di LT 17? Ada recruitment talk –nya Perkin Elmer. Ada yang ga pernah denger tentang Perkin Elmer? Silakan googling sendiri, ya! =P In short, company yang satu ini menawarkan gaji standar (bandingkan dengan jpmorgan) akan tetapi ada kesempatan untuk internship antara 8-12 minggu. Well, liat nanti lah ya…. ^_^
note: diketik pada tanggal 17 Oktober 2006. |
posted by Ra! @ 14:32 |
|
|
|