Previous Post
Archives
Links
Friends
Template by
Free Blogger templates
Tuesday, May 16, 2006
a lot of things
Pinali, hari ini gw nyoblos buat Pemira UI. Yo Yo Yo, yang belom nyoblos, silakan coblos. Tentukan pilihan sodara! Kalo pilihan saya sih sudah pasti nomor 2 =) Sebenernya seneng juga sih tadi begitu gw tanya sama yang jaga TPS, katanya di hari pertama dah ada 90-an pencoblos. Gak nyangka, ternyata lebih dari 100 orang (ditambah dengan pemilih hari ini dan hari2 berikut) juga pemilih dari Fasilkom, ha ha ha. Ah ya, selamat ulang tahun Dayat kabidQuw! Sori neh baru ngucapin tadi sore, maklum aja yah, lagi kere T_T

Setelah melewati berbagai hari berbau basdat, presentasi n demo pun berlalu tadi siang. Ada rasa syukur dan ada rasa sesal. Syukur karena ni tugas akhirnya selesai juga, mengurangi satu beban hidup. Dan ada rasa sesal, karena tadi saat presentasi gw hanya bisa berkata “sebenernya, semua masukan2 dan pertanyaan2 yang Bapak bilang tadi, kami juga sudah kepikiran, sudah berniat. Bisa sih bisa. Hanya saja kami terhalang sempitnya waktu”. Kalo mo dibilang ini salah sapa, ya salah gw sebagai salah satu anggota kelompok (kalo gak mau menyebut istilah ‘PM’). Gw baru berusaha memposisikan diri sebagai user tuh tadi malem, dan baru mulai cerewet ini itu ke Angky n Franky tadi malem. Kalo gini gimana? Kalo itu? Gak mendingan gini aja ya? Tapi kan jadi gak memudahkan user? Etc etc… dan jawaban yang gw terima hanyalah “dah, batesin aja lah, Ra! Mana sempet!”. Wamir, gw setuju banget sama lo! RPL itu penting! Communication, planning, bener2 bagian yang terlupa di basdat ini.

Hei, masih inget kisah si gadis yang sendirian? Kali ini ada lagi lho lanjutan ceritanya. Sepulang dari kampus, si gadis pergi seorang diri ke gymnasium. Bukan untuk olahraga, tapi untuk nonton closing ceremony Olimpiade UI. Harusnya final basket FE-FISIP dimulai pukul satu siang. So, ketika si gadis sampe di sana jam setengah tiga kurang, dia gak berharap banyak bakal masih sempet nonton final basket. Tau2nya? Baru mulai lho.

Sampai di gym, si gadis bertemu gadis lain bernama Haura dan bertanya “di dalem masih ada tempat duduk ga?”. Pertanyaan yang wajar, karena di sekitar gym ada begitu buanyak mobil berentet yang menandakan kayaknya gym dah full. “Masih kok, masuk aja”. Dengan penuh kepercayaan diri, si gadis duduk di tempat yang ‘agak’ sepi. Sekitar dua menit, si gadis pun pindah tempat lagi karena dia melihat ada teman kos nya di ujung sana. Sayangnya si teman kos itu adalah panitia yang lagi sibuk sekali. Tidak sengaja si gadis mendongakkan wajah lurus ke depan. Eh, ternyata ada Pak Agum? Terakhir kali bertemu adalah dua tahun lalu ketika perpisahan SMA. Sayangnya tidak ada Bu Linda yang setidaknya bisa diajak basa-basi oleh si gadis.

Menurut si gadis, pertandingan FE-FISIP termasuk seru! Awalnya skor 21-20 menang FISIP. Then, 31-31. Dan di menit2 terakhir, sempat terjadi kericuhan karena ada perbuatan tidak senonoh di lapangan. Kepala (kepala beneran, bagian dari tubuh manusia!) salah seorang pemain FE di-‘kemplang’ oleh salah satu pemain FISIP. Hasilnya? Keributan sesaat terjadi. Panitia panik, dan Pak Lutfi (bukan Lutfi si PO, tapi Pak Lutfi rektorat) pun ikut panik dengan mondar-mandir sana-sini berusaha menenangkan supporter. Berat juga ya beban si bapak, malu juga lah karena suasana ricuh di depan Pak Usman n Pak Agum. UI….. UI….

Last, FISIP menang tipis 47-42. Menurut si gadis ini tergolong tipis. Karena sebelumnya sempat pada posisi seri di sekitar skor 40-an. Karena tak tau harus berbuat apa lagi, si gadis memilih untuk pulang ke kos. Duduk di halte KuKel sendirian menanti bis kuning karena si gadis tak ada tenaga untuk jalan kaki menuju KuTek. Si gadis ini ternyata panitia MusiKhatulistiwa. Dan sepanjang closing ceremony Olimpiade UI tadi, si gadis sempat berpikir, kepanitiaan MusKhat sebenernya anugerah atau petaka ya? Pertanyaan tersebut belum terjawab sampe si gadis harus pulang ke kos. Dan ketika sedang menunggu bis kuning, tiba2 berhenti sebuah APV yang membukakan pintu dan menawarkan untuk mengantar si gadis ke kos. Ternyata, yang ada di APV tersebut adalah teman si gadis di MusKhat. Well, langsung saja si gadis menentukan jawaban. MusKhat bukan petaka =)

Hey, ada yang belum tau wajah si gadis? Ini nih orangnya.. emang agak gendut sih =P



Beberapa hari ini mulai banyak orang nanya ke gw, “besok BEM lagi, gak?”. Dan gw hanya bisa menjawab “gak tau. Liat nanti. Tapi kemungkinan besar sih engga”. Sampe seorang Adri (baca: Kevin) juga nanya. Dan gw beri alasan kenapa engga. Well, gw dah melihat tanda2 bakal ada anak 2004 dan 2005 Fasilkomers yang mo jadi BEMers tahun ini. Menurut gw itu sudah sangat baik. Mungkin kalo ga ada Fasilkomers yang daftar BEM, barulah gw menumbalkan diri =(

Sempet gw tanya lagi ke diri gw sendiri. Kenapa ya dulu gw mo masuk BEM? Alkisah, dulu gw nonton closing ceremony Olimpiade UI 2005, ada final basket FE-FT. Dan gw dateng sebagai anak Fasilkom yang gak tau harus dukung sapa. (eh eh eh, cerita ini dah ada di blog gw setahun lalu deh kayaknya…). Walhasil, kalo FE masukin ya gw tepuk tangan. FT masukin, gw juga tepuk tangan. Dan gw kagum sama semangat para pemain khususnya para supporter. Dukungan yang mereka berikan buat fakultasnya, jujur aja bikin gw iri. Saat itu rasanya gw pengen jadi anak FE atau anak FT. Dengan demikian gw bisa meneriakkan yel-yel fakultas untuk kasih semangat ke tim yang lagi tanding.

Kapan ya Fasilkom tampil di acara kayak gini? Mungkin cuma mimpi. Tapi at least, gw mau do something. Join ke lingkungan UI, gak cuma lingkungan Fasilkom UI, apalagi cuma lingkungan Fasilkom UI 2004, apalagi cuma lingkungan Fasilkom UI 2004 yang itu-itu aja. No offense, sekedar menceritakan apa yang ada di pikiran gw.

Mungkin gak banyak untungnya secara real sebagai BEMers. Tapi, kalo gak karena join di KREDUM, gak akan deh gw mengenal buanyaaakkk orang (baca:teman) seperti sekarang. Coba aja dihitung, dalam setahun ini, berapa banyak teman baru yang telah gw peroleh? Mulai dari pengurus BEM yang totalnya sekitar 200-an, mungkin gw gak kenal semua, tapi, minimal, gw kenal KREDUMers yang jumlahnya 30-an serta BPH yang jumlahnya belasan. Next, di kepanitiaan OKK, jumlah panitia-nya ratusan yang memang gak gw kenal semua, tapi setidaknya gw kenal sama anak2 HPD yang jumlahnya 20-an serta anak2 titik 2 yang jumlahnya juga 20-an. Panitia Bedah Kampus jumlahnya juga ratusan, dan gw kenal setidaknya anak2 Humas yang jumlahnya belasan serta bapak ibu BPH yang juga jumlahnya belasan. Then, panitia MusKhat yang jumlahnya ratusan juga dan setidaknya yang gw kenal baik anak2 acara lebih dari 25 orang, anak2 ticketing lebih dari 10 orang, dan pastinya rekan2ku sobat2ku BPH yang jumlahnya hampir 20-an. Belum lagi anak2 panitia Olimpiade, anak2 panitia Kasongan, anak2 panitia LSA, yang meski gw gak panitia tapi sering ketemu mereka di Pusgiwa.

Lalu, apa untungnya dengan punya banyak teman? Waktu yang akan menjawab. Tapi untuk waktu dekat ini, minimal, kalo ke mana pun sekitar UI, gw gak ngerasa asing2 banget. Dan bisa dengan mudah menemukan orang2 yang bisa disapa. Teman yang banyak itu memang tidak langsung secara instant jadi sahabat dalam jumlah banyak. Tapi setidaknya, mereka menjadi teman2 saya =)

Yach.. harus disyukuri lah semuanya itu. BTW, hari ini banyak juga yang bertanya kenapa gw gak jadi panitia Olim. Jawabannya sederhana, gw memutihkan diri dan kayaknya juga diputihkan. Lucu aja sih, ada yang komentar “tapi lo kan anak KREDUM?” (Olimpiade adalah proker KREDUM.red). Karena komentar itu gw jadi mencoba menempatkan diri menjadi anak KREDUM yang bukan panitia MusKhat. Seperti itu toh rasanya? Tapi, suatu hal yang logis sih kalo SDM di KREDUM terbagi dua kubu yaitu untuk MusKhat n Olim, karena keduanya proker besar, butuh SDM banyak, dan konsentrasi. Berdasarkan pengamatan, KREDUMers yang menjadi panitia di dua kegiatan tersebut hasilnya tidak maksimal di salah satunya. Lanjut soal fakta bahwa gw bukanlah panitia Olim (lagi). Orang yang memutihkan gw, tadi bertanya “sendirian aja?”. Dan ketika gw jawab dengan menunjuk diri gw dan diri dia yang artinya ‘berdua tuh sama lo!’. Tapi dia malah mikirnya gw nagih ‘mana kaos panitia buat gw’ dengan menjawab “kurang kaosnya!” (???) duh… padahal kan gw ga minta, gw juga tau diri kaliiii….

Hari ini Nuril bertanya “blog lo tuh kenapa, sih?”
Dan Alidz memberi sinyal2 gak jelas yang menurut gw artinya ‘kayaknya gw ngerti deh…’
Memang hanya wanita yang bisa mengerti. Selamat kepada Alidz, Anda tergolong wanita, wuakakakakaka….

Quote of the day (asli buatan gw): hanya orang yang terlaluuuuu bodoh, yang sampe gak bisa membedakan sesuatu yang sudah jelas2 berbeda (anyway, justru karena orang itu terlaluuuuu bodoh, makanya dia sekolah, atau bahkan masuk perguruan tinggi negeri seperti Universitas Indonesia)
posted by Ra! @ 19:11  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home