|
Previous Post |
|
Archives |
|
Links |
|
Friends |
|
Template by |
|
|
|
|
Tuesday, March 29, 2005 |
Dokter Cinta |
Harian Umum Rorangan Tukbang Et Nich hendak meyampaikan laporan terkini.
Pada hari Minggu, 28 Maret 2005, seluruh umat nasrani merayakan Hari Raya Paskah. Segenap redaksi mengucapkan Selamat Paskah kepada rekan2 pembaca yang juga merayakannya.
Dengan semangat membara, katekisan GPIB Menara Kasih, Sabtu kemarin berkumpul di pendopo gereja sejak pukul 09.00. Acara dimulai dengan pembagian kelompok, dan saya, sang reporter bergabung dengan rekan2 di kelompok satu. Dengan segala daya dan upaya, kami membuat yel-yel kebanggaan. Mau tau bunyinya? “Kami kelompok satu imut2 (dilanjutkan dengan gaya sok imut), kami kelompok satu cakep2 (dilanjutkan dengan gaya yang sok keren), kami datang ke mari untuk maju dan menang, kami kelompok satu memang OK, OK dech (sambil melenggak-lenggokkan tangan dan pinggul)”
Tidak ada usaha yang sia2, demikian pula kelompok satu yang berhasil memenangkan 2 dari 2 lomba yang diadakan panitia. Lomba pertama adalah tebak kata dengan peragaan, secara demokratis, reporter yang membanggakan ini dipilih oleh kelompok satu untuk menjadi peraga. Lomba kedua adalah oper stik tanpa tangan, ngerti maksud saya kan?
Acara dilanjutkan dengan ibadah meditasi yang dipipimpin oleh Nn Vik Artomika Lia Bara Pa S.Si, yang akrab disapa Kak Lia atau Kak Ika. Malam semakin larut, ibadah selesai sekitar pukul 01.30 pagi. Setelah ibadah acara perkenalan pun dilaksanakan, dan rangkaian begadang diakhiri dengan ngemil di pagi2 buta.
Sebenarnya ada acara nonton bareng, hanya saja, saya sang reporter sudah begitu mengantuk sehingga saya memilih untuk undur diri dan tidur di dalam gedung gereja. Tidur saya tidaklah terlalu nyenyak malam itu, disebabkan oleh ramainya rekan2 yang berbicara satu sama lain. Saya tertidur sekitar satu jam, dan ternyata jemaat lain sudah berdatangan di halaman gereja sejak pukul tiga pagi.
Ibadah Paskah dimulai pukul empat pagi dan berakhir sekitar pukul 06.30. Melalui berita ini reporter hendak menyampaikan maaf, karena saya tak dapat memberikan liputan lengkap tentang ibadah, karena saya sendiri tertidur…. Hiks. Saya terlalu mengantuk pagi itu, sehingga mengikuti jalannya ibadah dengan setengah sadar.
Setiba di rumah, saya langsung menuju kamar mandi untuk cuci muka, dan kembali ke kamar untuk segera tidur. Waktu terus berlalu, sampai akhirnya saya terbangun pukul satu siang. Wow, selamat siang dunia! Dan saya pun menghabiskan waktu2 selanjutnya dengan mengirim SMS Happy Easter kepada rekan2 yang merayakan.
Sekian liputan dari Perayaan Paskah 2005, selanjutnya adalah berita terbaru dari Dokter Cinta
Wueksss, cape juga ya berbahasa sebagai seorang reporter. Well, ini saatnya kembali menjadi diri sendiri dan gw akan membahas pusingnya sang Dokter Cinta.
Gw gak nonton penuh film yang diputer malming kemaren di halaman gereja, tapi setidaknya Kak David dah cerita ma gw ringkasan cerita dari film tersebut. Katanya, film itu menceritakan tentang seorang yang bekerja di biro jodoh, ia berhasil memperbaiki hubungan perjodohan alias percintaan orang lain dengan baik, ia bisa mengajari seorang pria cara2 PDKT yang baik dan benar, dan bahkan sampai PDKT itu berhasil. Sayangnya, sang biro jodoh ini hanya bisa mengurus masalah orang lain saja, sedangkan untuk urusan cintanya sendiri ia selalu gagal. Akan tetapi masalah sang biro jodoh ini lambat laun akhirnya dapat teratasi.
Nah, apa hubungannya dengan Dokter Cinta? Hmm, gw mang gak kuliah di kedokteran cinta, gw juga gak pernah nyebar pengumuman bahwa gw buka praktek dokter cinta, tapi yang lebih pasti lagi, gw mang gak bisa nolak kalo ada pasien dateng dan meminta konsultasi cinta. Saat itulah, Dokter Cinta BERAKSI!!!
Setelah sekian lama gak praktek, dalam satu minggu ini Dokter Cinta didatangi empat pasien, bayangkan, empat pasien dalam satu minggu, OMG!
Pasien pertama Beberapa hari lalu (sekitar satu minggu) Dokter Cinta sedang browsing, cek e-mail, dan melakukan berbagai rutinitas lainnya di hadapan komputer. Ada satu PM yang mengejutkan sang Dokter Cinta. Sepucuk surat dari pasien yang isinya konsultasi, bahkan meminta pengobatan secara konkret. Duh, gawat ini!!! Keluhan: Hubungan dengan pasangan merenggang, pasien tidak tau sebabnya apa. Permohonan: Mohon kesediaan Dokter Cinta mencari sebab permasalahan pasien. Penyelesaian: Dokter Cinta mencari tau masalah kerenggangan hubungan pasien, hasilnya 80%, pasien memutuskan untuk menyelesaikan sendiri masalahnya. Sampai saat ini Dokter Cinta belum tenang karena belum ada kabar terbaru dari sang pasien. Hikmah: Dari kasus ini, dapat dipelajari bahwa dalam menjalin hubungan perlu adanya keterbukaan, kejujuran, dan kepercayaan. Jangan menyembunyikan atau menutupi sesuatu dari pasangan, hal ini dapat berakibat fatal di kemudian hari.
Pasien kedua Beberapa hari lalu Dokter Cinta sedang mengikuti acara bersama rekan2nya di gereja. Dengan pulsa yang amat limit, pasien melakukan konsultasi via SMS. Otomatis Dokter Cinta segera mengisi pulsanya agar dapat melayani pasien dengan baik. Perjalanan membeli voucher isi ulang pun ditempuh dengan bantuan boncengan vespa dari rekan Dokter Cinta. Keluhan: Pasien tiba2 saja merasa begitu kebingungan, dan hendak memutuskan hubungan yang selama ini dijalin dengan pasangannya. Tambahan fakta, pasien merasa hubungannya dengan Tuhan menjadi renggang. Permohonan: Agar Dokter Cinta memberikan masukan tentang apa yang harus dilakukan. Penyelesaian: Dokter Cinta membalas SMS demi SMS dengan harapan SMS2 tersebut dapat menenangkan hati pasien supaya pasien dapat berpikir dengan akal sehat. Pasien memutuskan untuk merenung lagi beberapa waktu ke depan, entah beberapa hari, beberapa minggu, entah berapa lama. Sampai detik ini Dokter Cinta belum bisa tenang karena sang pasien tak kunjung mengambil keputusan. Hikmah: Hubungan dengan Tuhan adalah hubungan pribadi tiap2 orang yang tanggung jawabnya pun ada pada diri kita masing2. Jangan pernah menyalahkan siapa pun atas kerenggangan hubungan kita dengan Tuhan. Kesimpulannya, jangan sampai hubungan dengan pasangan merusak kehidupan spiritual kita.
Pasien ketiga Tadi malam seorang pasien mengirim SMS yang isinya adalah kelanjutan dari kasus yang telah dialami oleh sang pasien sejak beberapa waktu lalu. Untungnya Dokter Cinta sudah isi pulsa, sehingga konsultasi pun dapat berjalan dengan lancar. Keluhan: Pasien terserang malarindu tropikangen dengan pasangan, sayangnya sang pasien juga sedang menemui pujaan hati yang lain, nampaknya sang pasien menghadapi dilemma atas kondisi yang dibuatnya sendiri. Permohonan: Pasien hanya meminta Dokter Cinta untuk menjadi pendengar yang baik. Penyelesaian: Dokter Cinta bersedia menjadi pendengar yang baik. Dan keadaan bertambah baik karena akhirnya pasangan pasien menelepon pasien. Sayangnya masalah pasien belum selesai benar karena dilemma yang ia hadapi belum dapat ia atasi. Beberapa waktu lalu Dokter Cinta hanya bisa memberi nasihat “no body better than others, but the problem is with whom you feel better”. Hikmah: Hubungan jarak jauh memang susah untuk dipertahankan, namun tidak berarti tidak dapat dilaksanakan. Selain itu sosok ideal tidak akan pernah ada, setiap manusia memiliki kekurangan, jangan sampai suatu saat menyesal seperti kisah plato yang diharuskan gurunya untuk memilih satu ranting dari sebuah kebun.
Pasien keempat Pagi ini baru saja Dokter Cinta membuka mata, bahkan berdoa pun belum sempat, telepon dari pasien pun berdering. Keluhan: Pasien sedang kebingungan karena sang pasangan tiba2 meminta untuk menyudahi keakraban mereka selama ini. Permohonan: Agar Dokter Cinta memberikan saran apa yang harus pasien lakukan. Penyelesaian: Dokter Cinta melayani melalui SMS dan telepon. Dokter Cinta tidak dapat berbuat banyak, hanya memberikan jawaban sesuai dengan pengalaman pribadi dan saran2 yang abstrak. Aplikasi diserahkan kepada pasien. Berita terakhir, keadaan pasien malam ini lebih baik dari tadi pagi. Hikmah: Kelelahan dan kesibukan sangat mengganggu jiwa seseorang, pria maupun wanita. Manusia sulit untuk memikirkan hal2 yang irasional jika pada saat yang sama ia sedang tidak mampu untuk berpikir rasional. Jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, menyesal adalah sia-sia.
Fiuhh, siapa ya pasien selanjutnya?
Behind the scene: Seperti yang dah gw bilang di atas, gw ga bisa nolak kalo pasien dateng. Mengapa? Karena mereka adalah sahabat2ku yang senantiasa menemaniku walau mereka berada di tempat lain. Hanya saja, saat ini gw sedang dalam keadaan cukup bingung, karena gw merasa memiliki kasus yang sama dengan tokoh utama di film yang dah gw jelasin di atas. Bisa membantu mengatasi masalah orang lain, tapi gak sanggup mengatasi masalah sendiri. Yach, mungkin memang begitulah manusia, gak semuanya dapat dilakukan ataupun dilalui dengan mudah. Semoga aja gw bener2 serupa dengan tokoh utama film itu, meskipun sulit untuk mengatasi masalahnya sendiri tapi pada akhirnya beres juga. Hope so!
Pengumuman: Kepada para pasien Dokter Cinta, kalau kalian sudah berhasil menyelesaikan masalah, laporan ya sama Dokter Cinta biar Dokter Cinta bisa tenang. Dan bagi siapa saja yang bersedia untuk membantu Dokter Cinta mengatasi masalahnya hubungi Dokter Cinta sesegera mungkin ya. Dah mau UTS niy, otak Dokter Cinta bisa korslet kalau masalahnya belum selesai. |
posted by Ra! @ 13:53 |
|
4 Comments: |
-
Lola, lo jarang2 update.. Sekalinya ngupdate langsung ngebombardir gini.. hoho..
-
ngebombardir gimana nih maksudnya?? perasaan.. biasa aja tuh.. hua ha ha
-
nanda sayang.... boleh nanya gak???pasiennya sapa aja siy?? aku cuma tau 1 orang doang... yah..smoga pengembaraan cintamu berakhir dengan indah...:)
-
bunda.. ini namanya etika kedokteran, gak boleh membocorkan nama2 pasien.. maaf ya, he he he, yang jelas semuanya pasangan SUPERBATCHer.. hue he he..
|
|
<< Home |
|
|
|
|
|
|
Lola, lo jarang2 update.. Sekalinya ngupdate langsung ngebombardir gini.. hoho..